acces point

Kamis, 27 Agustus 2015
Posted by nurhidayat
halo sobat dunia komputer, di sini saya akan membahas bagaimana cara mengkonfigurasi acces poin dengan baik dan benar. berikut langkah-langkahnya:
1. untuk langkah awal sebelum masuk ke interface di bawah ini sobat perlu menghubungkan pc dengan TP-LINK setelah kabel terhubung,setting ip pc sesuai default TP-LINK yaitu
  IP:192.168.0.2 (ujungnya selain dari 254) netmask :255.255.255.0
2. setelah itu, sobat buka web browser ketikkan ip 192.168.0.254 pada address bar web browser sobat lalu enter maka akan mucul tampilan interface seperti di bawah ini:
3.klik Next


4. setting TP-LINK sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini saya hanya membutuhkan sebagai acces point. klik Next


5. setelah itu akan muncul nama SSID acces point beri nama sesuai keinginan anda dan tambahkan pengaman jika dibutuhkan, klik Next

6.





KONFIGURASI SERVER DEBIAN

Jumat, 10 April 2015
Posted by nurhidayat
A. TOPOLOGI JARINGAN

 

IP. Client : 192.168.10.10/26


IP Router. eth0 :


IP Router. eth1 :


10.10.10.2/24


192.168.10.2















B. KONFIGURASI PC ROUTER
Debian:~#nano /etc/network/interfaces
allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
address 10.10.10.2
netmask 255.255.255.0
network 10.10.10.0
broadcast 10.10.10.255
allow-hotplug eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.10.2
netmask 255.255.255.192
network 192.168.10.0
broadcast 192.168.10.63
lalu tekan tombol Ctrl+X dan tekan y lalu enter
restart network interfaces dengan mengetikkan perintah
debian:~#/etc/init.d/networking restart
debian:~#ifup eth0
debian:~#ifup eth1
setting firewall nat
debian:~#nano /etc/rc.local
iptables –t nat –A POSTROUTING –j MASQUERADE
debian:~#  nano /etc/sysctl.conf
hilangkan tanda # pada perintah
#net.ipv4.ip_forward=1
et.ipv4.ip_forward=1
kemudian setting nameserver dengan perintah
debian:~#nano /etc/resolv.conf
isi dengan ip 10.10.10.2 (ip eth0)
restart ulang network interfaces
debian:~#/etc/init.d/networking restart
debian:~#ifup eth0
debian:~#ifup eth1
C. KONFIGURASI DNS SERVER
Langkah awal dalam konfigurasi DNS SERVER adalah menginstal paket bind9 dengan perintah
debian:~#apt-get install bind9
tekan y lalu enter
kemudian setelah selesai menginstal paket bind 9, langkah selanjutnya yaitu konfigirasi
debian:~#nano /etc/bind/named.conf
tambahkan perintah perikut ke dalam named.conf
zone “yadika.com” {
      type master;

      file “/etc/bind/db.yadika”;
};                                                                              
zone “10.in-addr.arpa” {
      type master;
      file “/etc/bind/db.192”;
};
dalam mengedit perintah di samping, harap teliti dalam menulis perintah, dari segi huruf capital, tanda titik ataupun koma
Setelah itu tekan tombol Ctrl+X tekan y
Lalu copy file db.local kedalam file db.yadika dan juga pada file db.127 kedalam file db.10 dengan perintah
debian:~#cp /etc/bind/db.local  /etc/bind/db.yadika
debian:~# cp /etc/bind/db.127  /etc/bind/db.10
kemudian edit file db.yadika
debian:~#nano /etc/bind/db.yadika
rubah isinya menjadi
;
;BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@              IN        SOA                yadika.com.root.yadika.com. (
                                                      2                      ; Serial
                                                      604800            ; Refresh
                                                      86400              ; Retry
                                                      2419200          ; Expire
                                                      604800  )         ; Negative Cache TTL
;
@              IN        NS                   yadika.com.
@              IN        A                     10.10.10.2
www         IN        A                     10.10.10.2
lalu tekan tombol Ctrl+X tekan y
lalu edit file db.10 dengan perintah
debian:~#nano /etc/bind/db.10
rubah isinya menjadi
;
;BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@              IN        SOA                yadika.com.root.yadika.com. (
                                                      1                      ; Serial
                                                      604800            ; Refresh
                                                      86400              ; Retry
                                                      2419200          ; Expire
                                                      604800  )         ; Negative Cache TTL
;
@                          IN        NS                   yadika.com.
2.10.10.10             IN        A                     yadika.com.
Klik tombol Ctrl+X klik y enter
Reload paket bind9 dengan perintah
debian:~#/etc/init.d/bind9 restart
cek konfigurasi DNS server dengan perintah
debian:~#dig www.yadika.com
debian:~#nslookup www.yadika.com
debian:~#ping www.yadika.com
                                                     
D. KONFIGURASI HTTP  SERVER
Langkah pertama dalam membangun HTTP server adalah menginstal paket apache2 dengan perintah
debian:~#apt-get install apache2 lynx (lynx merupakan browser debian)
cek apakah web server sudah jadi, yaitu dengan perintah
debian:~#lynx yadika.com
edit file index.html dengan perintah
debian:~#nano /var/www/index.html
restart apache2 dengan perintah
debian:~#/etc/init.d/apache2 restart

  1. Pengertian Ip address
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia.
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”.
2. Pembagian Kelas IP Address
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.
Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
  • Kelas A : digunakan untuk jaringan WAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 0-127,  dan yang merupakan Net ID nya yaitu 1 bagian yang pertama. Subnet mask nya 255.0.0.0
 Contoh: 8.254.129.11
  • Kelas B : biasanya digunakan untuk jaringan MAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 128-191, dan yang merupakan network ID nya yaitu 2 bagian pertama. Subnet masknya 255.255.0.0
 Contoh: 128.255.129.7
  • Kelas C : biasanya digunakan untuk jaringan LAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 192-223, dan yang merupakan network ID nya yaitu 3 bagian pertama. Subnet masknya 255.255.255.0
Contoh: 192.168.1.10
  • Kelas D : biasanya digunakan untuk keperluan multicasting. IP address nya pada bagian pertama antara 224-247. Dalam multicasting tidak dikenal network ID dan host ID.
  • Kelas E : biasanya digunakan untuk keperluan umum. IP address nya pada bagian pertama antara 248-255.
3Perbedaan IP Private dan IP Public
  • IP private adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya tidak perlu diregistrasi sebab oleh router IP jenis ini tidak akan diteruskan kemana-mana. IP Private sesuai dengan kelasnya:
  1. Kelas A: 10.0.0.0-10.255.255.255
  1. Kelas B: 172.16.0.0-172.31.255.255
  1. Kelas C: 192.168.1.0-192.168.255.255
Sedangkan IP publik adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya harus diregistrasi (ke badan penyalur IP address tentunya, maksudnya supaya tidak bentrok) karena IP ini dapat berkeliaran di lalu lintas jaringan internet melewati router-routernya.


IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.

IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A jaringan. IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer/router di suatu jaringan host ID-nya harus Unik (harus berbeda dgn komputer yg lain).

Pembagian Kelas IP Address

Kelas A

Format: 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama: 0
Panjang Net ID: 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID: 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama: 0 - 127
Range IP address: 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (0 dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network: 126
Jumlah IP address: 16.777.214

IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID :113, Host ID = 46.5.6

Kelas B

Format: 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama: 10
Panjang Net ID: 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID: 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama: 128 - 191
Range IP address: 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network: 16.384
Jumlah IP address: 65.534

Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.

Kelas C

Format: 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama: 110
Panjang Net ID: 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID: 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama: 192 - 223
Range IP address: 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network: 2.097.152
Jumlah IP address: 254

Host ID adalah 8 bit terakhi, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP address Tiga bit pertama IP address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.

Kelas D

Format: 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit pertama: 1110
Bit multicast: 28 bit
Byte Inisial: 224-247
Deskripsi: Kelas D adalah ruang alamat multicast

Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.

Kelas E

Format: 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama: 1111
Bit cadangan: 28 bit
Byte inisial: 248-255
Deskripsi: Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental
tabel pembagian ip address


Demikian ulasan tentang pembagian kelas IP address, semoga bermanfaat.

Referensi : http://www.serilmu.blogspot.com
Jumat, 07 November 2014
Posted by nurhidayat

Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server Debian 6 Squeeze serta Routing ke Internet dari Client


debian squeezeBaiklah para sobat semua, kita bertemu kembali dalam pembahasan tentang cara membuat server dengan menggunakan Debian 6 Squeeze. Jika pada pertemuan sebelumnya sudah dibahas cara Instalasi CMS WordPress di Web Server Debian 6 Squeeze. Sekarang kita akan lanjutkan dengan membahas Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server Debian 6 Squeeze serta Routing ke Internet dari PC Client. Ada baiknya sebelum kita menginstall dan mengkonfigurasi dhcp pada server, terlebih dahulu dijelakan tentang pengertian dan keuntungan penggunaan dhcp pada server kita.
.
Pengertian DHCP
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
.
Kelebihan DHCP
  1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Secara sederhana, DHCP Server berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis kepada PC client (istilah lainnya “menyewakan” IP address kepada PC client), sehingga PC client tersebut dapat terkoneksi ke dalam jaringan. Terhubungnya PC client ke dalam jaringan akan memudahkan dalam mengakses seluruh sumber daya yang ada dalam jaringan, seperti sharing printer, internet, sharing data, dan sebagainya. Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi DHCP Server pada Debian 6 Aqueeze sebagai berikut:
  1. Install terlebih dahulu paket dhcp3-server,denganperintah:
    root@server-tkj:/home/habib# apt-get install dhcp3-server
    Jika muncul pertanyaan “Do you want to continue [Y/n]?” Tekan tombol y dan ENTER pada keyboard untuk melanjutkan.
  2. Kemudian edit isi file dhcpd.conf yang terdapat dalam direktori /etc/dhcp/.
    root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/dhcp/dhcp.conf
  3. Edit isi file dhcp.conf seperti script pada gambar sebelah kanan berikut. Setelah selesai disimpan.
    5-3
    .
  4. Edit isi file isc-dhcp-server yang terdapat pada direktori /etc/default/.
    root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/default/isc-dhcp-server
  5. Buat script seperti pada gambar sebelah kanan berikut:5-4
    .
  6. Restart hasil konfigurasi terhadap file isc-dhcp-server.
    root@server-tkj:/home/habib# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
  7. Sekarang kita konfigurasi IP address pada PC client, dalam hal ini menggunakan Windows XP. Langkah pertama klik kanan pada ikon [My Network Places] di desktop >> [Properties].
    5-6
    .
  8. Klik kanan pada [Local Area Connection] >> [Properties]
    5-7
    .
  9. Pada tab [General] >> [Internet Protocol (TCP/IP)] >> [Properties]
    5-8
    .
  10. Pada tab [General] >> [Obtain an IP address outomatically] >> [Obtain DNS server address automatically] >> [OK] >> [Close].
    5-9
    .
  11. Selanjutnya masih dari properties Local Area Connection, klik [Support] >> [Detail]. Sekarang cek apakah PC client (Windows XP) sudah mendapatkan IP dhcp dari server.
    5-10
    .
    Berdasarkan gambar di atas, ternyata PC client (Windows XP) sudah mendapatkan IP dhcp dari Debian yang baru saja kita konfigurasi sebagai DHCP server. IP dhcp yang diperoleh adalah 192.168.100.100. Dengan demikian, maka konfigurasi DHCP Server sudah berhasil.
    .
  12. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi pada server agar client dapar routing ke internet, sehingga client dapat mengakses internet. Untuk itu edit isi file ip_forward yang terdapat pada direktori /proc/sys/net/ipv4/.
root@server-tkj:/home/habib# nano /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
  • Ganti script angka “0” menjadi angka “1” pada halaman tersebut. Kemudian simpan.
    5-11
    .
  • Kemudian kita sharing koneksi internet dari modem ke interface VirtualBox. Dalam tutorial ini saya menggunakan Windows 7 sebagai PC Host (operator) di mana sudah terinstal aplikasi VirtualBox. Karena koneksi internet pada PC Host ini menggunakan modem USB (SmartFren), maka langkah pertama untuk sharing internet dari PC Host (Windows 7) ke Debian Server yang ada di VirtualBox adalah dengan membuka jendela Network and Sharing Center. Caranya, dari Taskbar, klik ikon “” (Show hidden icons) >> pilih ikon Interface network >> [Open Network and Sharing Center].
    5-12
    .
  • Pilih [Wireless Terminal] >> tab [General] >> [Properties] >> tab [Sharing] >> ceklist pada Allow other network users to connect through this computer’s internet connection. Kemudian pilih [VirtualBox Host-Only Network]. Selanjutnya ceklist pada kedua kotak di bawahnya (nomor 7 dan 8) >> [OK].
    5-13
    .
  • Kemudian kita cek IP addres interface VirtualBox Host-Only Network. Langkah-langkahnya lihat urutan langkah-langkah pada gambar berikut:
    5-14
    .
  • Selanjutnya edit isi file sysctl.conf yang terdapat dalam direktori /etc/.
    root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/sysctl.conf
  • Lalu edit isi file ini dengan membuang tanda # yang terletak di depan script net.ipv4.ip_forward=1. Lihat pada gambar berikut. Jika sudah selesai, disimpan.5-15
    .
  • Selanjutnya buat routing dengan mengatur iptables agar client dapat koneksi ke internet melalui server Debian. Konfigurasi terhadap isi file rc.local pada direktori /etc/.
    root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/rc.local
  • Buat ketentuan firewall agar server atau router Debian dapat melakukan routing paket data dengan cara me-masquerading-kan (memanipulasi) paket data yang dilewatkannya. Tambahkan ketentuan tersebut di atas kata exit = 0, sehingga script-nya seperti gambar berikut ini. Setelah selesai disimpan.
    5-15b
    .
  • Untuk menguji hasil konfigurasi routing, jalankan web browser dari PC client (Windows XP). Isikan pada address bar alamat situs yang akan dipanggil, misalnya http://www.google.com. Jika sudah ditampilkan seperti gambar berikut, maka DHCP Server kita sudah berfungsi dengan baik.

perintah dasar linux debian

Selasa, 16 September 2014
Posted by nurhidayat

any_command --help
Menampilkan keterangan bantu tentang pemakaian perintah. “–help” sama dengan perintah pada DOS “/h”.
ls
Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah dir hanya berupa alias dari perintah ls. Untuk perintah ls sendiri sering dibuatkan alias ls --color, agar pada waktu di ls ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb.
ls -al
Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar.
cd directory
Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd - akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya.
cp source destination
Mengopi suatu file
mcopy source destination
Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem. Contoh <tt>mcopy a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis : mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat….
mv source destination
Memindahkan atau mengganti nama file
ln -s source destination
Membuat Simbolic Links, contoh <tt>ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X
rm files
Menghapus file
mkdir directory
Membuat direktori baru
rmdir directory
Menghapus direktori yang telah kosong
rm -r files (recursive remove)
Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux
more
Untuk melihat isi suatu file, dengan tambahan perintah more, maka isi file tersebut ditampilkan layar per layar.
less filename
Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol “q” apabila ingin keluar,
pico filename
Edit suatu text file.
pico -w filename
Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab.
lynx file.html
Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampilkan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image.
tar -zxvf filename.tar.gz
Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt
tar -xvf filename.tar
Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).
gunzip filename.gz
Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz” or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.
bunzip2 filename.bz2
Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti “bzip2″, digunakan pada file yang besar.
unzip filename.zip
Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti “unzip” yang kompatibel dengan pkzip for DOS.
find / -name "filename"
Mencari “namafile” pada komputer anda dimulai dengan direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?).
locate filename
Mencari file dengan string “filename”. Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas.
pine
Email reader yang sangat mudah digunakan, dan menjadi favorit banyak pemakai mesin Unix. Atau anda bisa pakai email yang sangat customize, yaitu mutt ,
talk username1
Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename</t> untuk berbicara dengan komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan <tt>talk username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa user yang mengganggu tersebut.
mc
Menjalankan “Midnight Commander” sebagai file manager, cepat dan bagus.
telnet server
Untuk menghubungkan komputer kita ke komputer lain dengan menggunakan protokol TELNET. Gunakan nama mesin atau Nomor IP mesin, dan anda akan mendapatkan prompt login name dari mesin tersebut, masukkan passwordnya, oh ya .. anda juga harus punya account di mesin remote tersebut. Telnet akan menghubungkan anda dengan komputer lain dan membiarkan anda untuk mengoperasikan mesin tersebut. Telnet sangat tidak aman, setiap yang anda ketik menjadi “open text”, juga dengan password anda! Gunakan ssh alih-alih telnet untuk mengakses mesin secara remote.
rlogin server
(remote login) Menghubungkan anda kekomputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh sebagai gantinya.
rsh server
(remote shell) Jalan lain untuk menghubungkan anda ke remote machine. Apabila login name/password anda sedang dipakai di remote mesin tsb, maka password anda tidak akan berlaku. Idem dengan rlogin, gantikan dengan ssh.
ftp server
Ftp ke mesin lain, ini sangat berguna untuk mengopy file ke/dari remote mesin. Juga tidak aman, gunakan scp dari keluarga ssh sebagai gantinya.
minicom
Program Minicom (dapat dikatakan seperti “Procomm/Hyperterminal for Linux”).
./program_name
Menjalankan program pada direktori aktif, yang mana tidak terdapat pada PATH anda
xinit
Menjalankan X-window server (tanpa windows manager).
startx
Menjalankan X-window server dan meload default windows manager. Sama seperti perintah “win” under DOS dengan Win3.1
startx -- :1
Menjalankan sesi X-windows berikutnya pada display 1 (default menggunakan display 0). Anda dapat menjalankan banyak GUI terminal secara bersamaan, untuk pindah antar GUI gunakan <Ctrl><Alt><F7>, <Ctrl><Alt><F8>, etc, tapi ini akan lebih banyak memakan memori.
xterm
(pada X terminal) ,menjalankan X-windows terminal. Untuk keluar ketikkan exit
xboing
(pada X terminal). Sangat lucu deh …., seperti games-games lama …..
gimp
(pada X terminal) Program image editor yang sangat bagus, bisa disamakan dengan Adobe Photoshop, yang membedakan adalah program ini gratis.
netscape
(pada X terminal) menjalankan netscape, versi pada waktu tulisan ini dibuat telah mencapai versi 4.7
netscape -display host:0.0
(pada X terminal) menjalankan netscape pada mesin yang aktif dan menampilkan outputnya pada mesin yang bernama host display 0 screen 0. Anda harus memberikan akses untuk mesin aktif untuk menampilkannya pada mesin host dengan perintah xhost
shutdown -h now
(sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan <Ctrl><Alt> untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).
halt
reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas.
man topic
Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuai dengan topic. Coba man man. lalu tekan q untuk keluar dari viewer. Perintah info topic Manual pages dapat dibaca dilhat dengan cara any_command --help
apropos topic
Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik..
pwd
Melihat direktori kerja saat ini
hostname
Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan perintah netconf (sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file /etc/hosts
whoami
Mencetak login name anda
id username
Mencetak user id (uid) atau group id (gid)
date
Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah; date 123123572000
time
Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah date
who
Melihat user yang login pada komputer kita.
rwho -a
Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.
finger username
Melihat informasi user,
last
Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
uptime
Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.
ps
(print status) Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user
ps axu
Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.
top
Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
uname -a
Informasi system kernel anda
free
Informasi memory (dalam kilobytes).
df -h
(disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form)
du / -bh
(disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form).
cat /proc/cpuinfo
Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).
cat /proc/interrupts
Melihat alamat interrupt yang dipakai.
cat /proc/version
Versi dari Linux dan informasi lainnya.
cat /proc/filesystems
Melihat filesystem yang digunakan.
cat /etc/printcap
Melihat printer yang telah disetup
lsmod (as root)
Melihat module-module kernel yang telah di load.
set
Melihat environment dari user yang aktif
echo $PATH
Melihat isi dari variabel PATH. Perintah ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel environmen lain dengan baik. Gunakan set untuk melihat environmen secara penuh.
dmesg
Mencetak pesan-pesan pada waktu proses boot. (menampilkan file: /var/log/dmesg).
clear
Membersihkan layar.
adduser
Menambah pengguna.


Welcome to My Blog

Total Tayangan Halaman

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Dunia Komputer -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -